INTERNAL SENSOR & EXTERNAL SENSOR

Sensor Internal
    Sensor internal merupakan sensor yang dipasang pada tubuh robot. Sensor internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan percepatan berbagai sambungan mekanis pada robot dan merupakan bagian dari mekanisme servo. (Chirouze, 1983) 

Sensor External
    Sensor eksternal dalam robotika mengumpulkan data dari dunia luar, termasuk informasi seperti titik kontak antara lengan robot hidrolik dan produk yang sedang dikerjakan. 
Sensor External :
1. Sensor Optik
    Sensor optik dalam robotika digunakan untuk mendeteksi cahaya dan membuat perbedaan tegangan.  Kamera yang dikendalikan komputer pada sistem penglihatan robot memungkinkan robot untuk melihat dan menyesuaikan gerakannya. Fotoresistor dan sel surya adalah dua sensor optik yang paling umum digunakan pada robot.  Phototube, phototransistor, CCD dan sensor cahaya lainnya jarang digunakan. 
    Sensor suara dalam robotika bekerja mirip dengan  mikrofon, tetapi biasanya dihubungkan ke sirkuit yang memperkirakan amplitudo suara hingga batas tertentu dan melaporkan hasilnya ke robot. Semakin besar amplitudonya, semakin keras bunyinya. 
    Ini bisa berguna bagi robot yang mempelajari satwa liar. Mendeteksi dan melacak suara keras adalah salah satu titik data yang digunakan untuk menemukan lokasi satwa liar. Aplikasi yang lebih kompleks mencakup sensor suara untuk pengenalan suara yang merespons perintah yang diucapkan oleh pengguna. 
    Robot sederhana dapat diprogram untuk  mendengarkan suara dan bergerak. Bayangkan sebuah robot bertepuk tangan satu kali ke kanan dan dua kali ke kiri. Robot kompleks dapat  menggunakan mikrofon yang sama untuk melakukan pengenalan suara. Sensor suara lebih sulit diterapkan dibandingkan sensor cahaya karena menghasilkan perbedaan tegangan yang sangat kecil sehingga harus diperkuat untuk menghasilkan perubahan tegangan yang terlihat. (Penteridis dkk., 2017) 

2. Proxmity Sensors
    Sensor jarak dalam robotika dapat mendeteksi objek di sekitar tanpa memerlukan kontak fisik. Pemancar mengirimkan radiasi elektromagnetik ke sensor terdekat, dan penerima menerima serta menganalisis sinyal umpan balik palsu. Hal ini memungkinkan untuk menentukan apakah suatu objek ada di area sekitarnya berdasarkan jumlah cahaya sekitar yang diterima. Untuk robot, sensor memberikan pendekatan untuk menghindari tabrakan.
    Ada banyak jenis sensor jarak, namun hanya sedikit yang umum digunakan pada robot. 
Penerima Inframerah (IR): Segera setelah hambatan terdeteksi, LED IR memancarkan sinar IR yang memantulkan cahaya yang diterima oleh penerima IR. 
Sensor ultrasonik: Sensor ini menghasilkan gelombang suara frekuensi tinggi dan gema yang terekam menunjukkan bahwa suatu objek telah terganggu. Sensor ultrasonik juga dapat digunakan untuk mengukur jarak. 
Fotoresistor: Fotoresistor adalah sensor cahaya, tetapi juga dapat digunakan sebagai sensor jarak. Ketika suatu benda mendekati sensor, jumlah cahaya berubah dan resistansi fotoresistor berubah. Hal ini dapat dikenali dan diobati. 

3. Tactile Sensors
    Sensor taktil adalah perangkat yang mendeteksi apakah suatu benda bersentuhan. Sensor taktil memungkinkan robot untuk "menyentuh dan merasakan" objek umum seperti pagar tangga dan lampu, yang meredup atau mencerahkan saat ditekan pada alasnya. Sensor-sensor ini  memantau aplikasi dan berinteraksi secara lembut dengan lingkungan. Ini terbagi dalam dua kategori: sensor sentuh dan sensor gaya.

4. Touch Sensors
    Sensor sentuh dalam robotika disebut juga  sensor kontak adalah suatu perangkat yang dapat mendeteksi dan merasakan kontak suatu sensor atau objek. Microswitch, limit switch dan perangkat kecil lainnya sering digunakan. Sebagian besar sensor ini digunakan oleh robot untuk menghindari rintangan. Ketika sensor  mendeteksi adanya hambatan, robot diberikan tugas seperti mundur, berputar, memulai, dan berhenti. 

5. Force Sensors
    Sensor gaya digunakan dalam robotika  untuk menghitung gaya yang dihasilkan selama berbagai fungsi robot seperti bongkar muat mesin dan manajemen material. Sensor ini juga  meningkatkan pemecahan masalah pada proses perakitan. Sensor gaya dan torsi  memberi kesan pada lengan robot bahwa tugas perakitan telah selesai. Sensor kondisi internal digunakan untuk pengukuran efektor akhir. 

6. Temperature Sensors
    Sensor suhu  robotika mengukur perubahan panas/suhu di lingkungan pengoperasian berdasarkan konsep perubahan  tegangan yang berbeda dengan perubahan suhu. Perubahan tegangan ini menyebabkan 
suhu  setara 

7. Acceleration Sensors
    Akselerometer dalam robotika adalah alat yang mengukur percepatan dan kemiringan robot. Akselerometer. Hal ini dipengaruhi oleh dua jenis gaya. 
    Gaya Statis – Gaya yang bekerja antara dua benda. Dengan mendeteksi gravitasi robot, Anda dapat mengetahui seberapa besar kemiringan robot. Parameter ini berguna dalam kasus berikut: Menyeimbangkan robot dan menentukan apakah robot akan menanjak atau menurun.  
    Gaya dinamis – kecepatan suatu benda bergerak. Kecepatan/kecepatan pergerakan robot ditentukan dengan mengukur gaya dinamis dengan accelerometer.

Komentar